Senin, 27 Juli 2009

Berburu Bebek di Pulau Dajjal

Siapa yang pernah menyangka bahwa berburu bebek ternyata lengkap dengan konspirasi pendirian The Federal Reserve System yang kemudian menjadi bank sentral AS bernama The Federal Reserve Bank? Ya, di tahun 1910, tepatnya bulan November, sejumlah pengusaha Yahudi ternama dari Eropa dan juga Amerika Serikat sendiri naik sebuah gerbong khusus yang berada di belakang sebuah rangkaian kereta api biasa dari Stasiun New Jersey.

Gerbong yang satu ini tidak bernomor seperti gerbong kereta yang lazim, tetapi memiliki sebuah plat kuningan kecil bertuliskan: Aldrich. Siapa lagi kalau bukan Nelson Aldrich, senator dari Rhode Island yang cukup kondang namanya di Wall Street dan Washington DC. Aldrich memang pemilik gerbong khusus ini dan sering dipakai bolak-balik ke Wall Street.

Di malam yang dingin dan sepi itu, Aldrich tidak sendirian. Dia bersama sejumlah lelaki misterius yang menyembunyikan identitasnya menumpang kereta yang menuju Jekyll Island, sebuah pantai kecil tempat peristirahatan pribadi di lepas pantai Georgia milik konglomerat JP. Morgan.

Rombongan tersebut membawa senjata laras panjang, sepatu boot, sangkar, dan segala pernik untuk memburu bebek. Mereka ingin orang-orang yang melihat kehadirannyamenyangka bahwa mereka akan berburu bebek. Padahal, agenda pertemuan yang ingin mereka gelar sangat jauh dari urusan berburu bebek. Mereka akan mengadakan rapat untuk menyatukan visi dan strategi menguasai perekonomian AS lewat sebuah sistem kartel mafia bernama The Federal System.

Menariknya, lokasi yang dipilih untuk mendirikan sebuah badan super body di kemudian hari bernama The Federal Reserve bank ternyata sebuah pulau kecil bernama Jekyll Island. Dalam bahasa Indonesia, Jekyll island berarti 'Pulau Dajjal'. Sekadar kebetulan atau ada simbol-simbol khusus?

Awalnya, publik Amerika tidak mengetahui nama-nama siapa saja yang hadir di dalam pertemuan di 'Pulau Dajjal' tersebut. Para tokoh Yahudi Eropa dan Amerika yang hadir hanya menyebut satu sama lain dengan nama depan dan dilarang menyebutkan nama keluarga mereka. Ini dilakukan pula di dalam gedung tempat pertemuan sehingga para pelayan pun tidak mengenal mereka.

Namun, kebenaran tetaplah kebenaran walau dibenamkan ke dalam lumpur yang paling pekat sekali pun. Perlahan-lahan, lewat sejumlah investigator independen Amerika sendiri, fakta-fakta konspirasi di 'Pulau Dajjal' terungkap. Orang-orang misterius itu ternyata berjumlag tujuh orang di mana kekayaan mereka mewakili seperempat dari total kekayaan dunia saat itu. Mereka adalah:
a. Nelson W. Aldrich (tokoh Partai Republik dalam senat, Ketua Komisi Moneter Nasional, pengusaha sukses karib JP. Morgan dan ayah mertua dari John D. Rockefeller)
b. Abraham Piatt Andrew (Asisten Menteri Keuangan AS)
c. Frank A. Vanderlip (Presiden 'The National Citybank of NY, wakil William Rockefeller dan The International Investemnt banking House of Kuhn, Loeb & Company)
d. Henry P. Davidson (mitra senior JP. Morgan Company)
e. Charles D. Norton (Presiden JP. Morgan's First National Bank of NY)
f. Benjamin Strong (Kepala JP. Morgan Bankers Trust Co)
g. Paul M. Warburg (mitra utama Kuhn, Loeb & Co, wakil Rotshcild di Inggris dan Perancis, juga Eropa)

Edward Griffin di dalam karyanya “The Creature From Jekyll Island: A Second Look at the Federal Reserve” (1994) memaparkan apa adanya tentang konspirasi menjadikan bangsa dan negara Amerika Serikat sebagai tunggangan kepentingan Yahudi Internasional lewat sisi yang paling vital yaitu ekonomi.

Diambil dari eramuslim digest edisi koleksi 7 dengan sedikit perubahan pada judul.

1 komentar:

Haris Budiman mengatakan...

Saya suka sama The Fed Governor yg sebelumnya, namanya Alan Greenspan. Yahudi kah dia?
Apa kabar Kang Asep?